Inikah Dajjal ?


Munculnya Dajjal adalah pertanda dekatnya kiamat. Keberadaannya merupakan ujian akhir sejarah dunia. Musuh kita sesunggunya tetaplah iblis dan syetan. Kemudian Dajjal berpihak kepada mereka. Kekhawatiran, ketakutan dan penyimpangan dari kebenaran paling disukainya. Dajjal memperlancar misinya. Allah tidak menciptakan Dajjal bagi manusia. Lalu siapa yang menciptakannya ?
Apakah kini manusia lebih pintar, cerdas dan kritis daripada pendahulunya ? Apakah pintu-pintu syetan atas manusia telah dipersempit oleh pengetahuan dan teknologi yang dicapai ? Padahal iblis dan syetan tidak pernah berhenti menjerumuskan. Kebohongan adalah metodanya. Di kanannya neraka dan di kirinya syurga. Inilah perumpamaan tentang mengacak-acak kebenaran dan kebohongan, hingga manusia menjauh dari kebenaran.
Manusia dapat menjadi bagaikan malaikat. Manusia dapat pula menjelma seperti syetan. Bergantung berapa besar keberpihakannya pada kebenaran. Maka ketika manusia menjelma bagai syetan, bagaimanakah ia akan menjerumuskan lebih banyak manusia ke dalam kesesatan ?
Apakah Dajjal sebagai makhluk hidup (manusia biasa bermata kacau) ataukah sebagai benda mati (yang dikira hidup / ‘life’) ? Apakah Dajjal berwajah cantik, tampan ataupun menarik ? Ataukah sebaliknya sangat menyeramkan ? Apakah Dajjal adalah sebuah makhluk raksasa tunggal yang bergerak cepat kesana-kemari ? Ataukah ternyata satu makhluk dalam sistem yang besar dan terdiri dari bagian-bagian yang menyebar ? Berapa sering Dajjal datang menghampiri kita ? Bagaimana dia menjerumuskan lebih banyak manusia di seluruh dunia dari bayi hingga renta ?
Ciri-ciri telah dikemukakan :
  • satu mata
  • kebohongan
  • besar
  • kaffara
(mungkin juga adalah sandi yang bermakna : dari satu – mata – kebohongan – membesar- menjadi kafir )
Beberapa kejadian telah dikemukakan :
  • orang-orang berkumpul dan mengkajinya
  • anak-anak berkumpul dan menyaksikannya
  • orang-orang tua pun berkumpul dan dihiburnya
Beberapa skenario Dajjal :
  • menghibur
  • mengancam
  • menakut-nakuti
  • mengejek dan menjelek-jelekkan
  • memperlihatkan bukti-bukti
  • menampilkan rujukan
  • memamerkan kehebatan
  • dan sebagainya
Dajjal seharusnya adalah makhluk yang mempunyai daya tarik.
  • Jika orang buta, maka ia berbunyi.
  • Jika orang tuli, ia memperlihatkan.
  • Jika orang buta-tuli, ia akan menerkam geram.
  • Jika ia seram, orang-orang justru pergi meninggalkan. Takuuuuut….!
Sejumlah sosok Dajjal telah ditunjukkan. Dajjal dicirikan dan diversikan berbeda-beda. Namun kesesatan manusia tetaplah misinya. Syetan melindungi dan menyamarkan kemunculannya. Dan banyak orang menyangkalnya. Demikianlah hingga ia lebih leluasa. Iblis dan Syetan pun bergembira. Kehadiran Dajjal lambat laun menjadi kebutuhan dan kepercayaan bagi manusia. Sehingga lebih mudahlah dijerumuskan.
Dajjal adalah kafir yang berarti tidak beragama. Jika beragama, ia terlihat seperti memiliki banyak agama. Tulisan ‘kaffara’ padanya adalah satu peringatan yang nyata. Kepercayaan dan keyakinan menjadi permainannya. Keyakinan apakah yang lebih kuat daripada Ainul yakin. Dajjal akan dan telah menjajah Ainul yakin. Sejumlah manusia menjadi sangat tersesat. Itupun tak disadari dari mana datangnya. Kesalahan kecil apa pun dimanfaatkan dan dibesarkannya ke seluruh dunia (amplifier kebohongan).
Saat ini di tahun 2008, hampir seluruh manusia telah menyaksikan pemunculannya. Dajjal muncul serta menyelinap dalam kehidupan manusia, membesar dan dewasa seiring dengan bertambahnya umur dan teknologi manusia. Hanyalah sedikit orang menyadarinya.
Dajjal muncul secara spektakuler. Hampir tiap orang akan tertarik padanya. Alangkah senang iblis dan syetan menjadikan wadahnya. Kebohongan, kepalsuan dan maya adalah bidangya. Disebut apakah makhluk ini oleh manusia ?
Siapakah aku ? Aku adalah jagoan seperti Janggo
Siapakah aku ? Aku tampan seperti Tom Cruise
Siapakah aku ? Aku hebat seperti David Coferfild
Siapakah aku ? Aku cantik seperti Brookshield
Siapakah aku ? Aku bisa terbang bak Superman
Siapakah aku ? Aku pahlawan Hercules
Siapakah aku ? Aku lucu seperti Badut
Siapakah aku ? Aku jenius seperti Einstein
Siapakah aku ? Akulah dermawan seperti Sinter Klaus
Siapakah aku ? Aku seperti yang kuinginkan
Siapakah aku ? Aku senantiasa diselamatkan oleh bidadariku
Demikianlah sebagai contoh hasil tanaman Dajjal dalam jiwa manusia. Manusia telah diisi teladan yang liar dalam jiwanya. Pikiran dan jiwa manusia tidak lagi sebagaimana mestinya. Adalah pengandaian dan asumsi bermacam-macam telah mempengaruhinya. Manusia tidak lagi lugu sebagaimana wajarnya. Manusia telah mendapatkan kesombongan dan dalih yang tidak pula disadari darimana datangnya. Dan manusia menjadi amat takut disebut kuno atau kampungan yang tidak dapat mengikuti kemajuan dalam arus yang sebenarnya tidak pula diketahui asal dan arahnya. Umpatan, makian, ejekan, kemarahan adalah hal biasa yang datang dari ketiadaan. Tertawa terbahak-bahak, kegembiraan, kesedihan dan kebahagiaan pun datang dalam waktu yang cepat dan berubah-ubah. Ini semua adalah bagian dari permainan Dajjal yang manusia menjadi terlena.
Propaganda Dajjal :
Nomor satu dan paling hebat dari yang hebat-hebat
  • Paling cepat menyampaikan
  • Paling terpercaya
  • Paling kuat
  • Paling awet
  • Paling irit
  • Paling sehat
  • Paling bersih
  • Paling lucu
  • Paling seram
  • Paling indah
  • Paling sedih
  • dan paling… paling… paling…. Maha
Maka percayailah Aku…..
Jika aku tidak tergoda oleh rayuan Dajjal, bagaimana dengan anakku ? istriku ? saudara-saudaraku ?
Dajjal telah dan akan lebih hadir dalam setiap kesempatan. Jika kukatakan itulah Dajjal dan aku tinggalkan Dajjal, maka setiap dari lingkuanganku akan menggoda, menentang dan mencemoohku. Demikianlah benar pernyataan bahwa untuk menghindari Dajjal, pergilah ke gunung-gunung yang terpencil, jadilah bak tikar buruk di rumah reot.
Maka sebagian dari rongga jiwa kita telah dan akan terus diisi oleh seperangkat kepalsuan Dajjal. Iblis dan syetan menjadi lebih mudah memanfaatkannya. Setiap bayi yang lahir kelak akan kehilangan dirinya. Karena pengaruh Dajjal membentang dari balita hingga renta. Dajjal semakin jaya.

Ulasan:
Assalamu'alaikum Wr Wb
Alhamdulillahirobbil alamin.
Wassholatu Wassalamu 'ala ashrofil anbiya' i wal mursalin, sayyidina Muhammadin Wa'ala alihi Washohbihi ajma'in. Ama ba'du.
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena limpahan karunianya.
Shalawat serta salam kepada Rasulullah Muhammmad SAW, keluarga, sahabat dan seluruh
pengikutnya.


Salam sejahtera bagi kita semua.

Mohon maaf sebelumnya kepada para alim ulama semua.
Tulisan ini terutama untuk diri saya pribadi. Sekiranya ada yang berkenan, penulis berterima kasih sekali. Jika ada perbedaan pendapat, mohon maaf sebelumnya.
Setelah acara berbagi ilmu Selasa, 09 Juli 2013 di Musholla Al- Ikhlas, tentang tanda tanda kiamat sughro, salah satunya adalah kemunculan Dajjal. Isi ceramah bahwa ada yang berpendapat dajjal adalah televisi. Searching google ternyata ada artikel menarik dan ada benarnya.

Gerakan mewaspadai siaran televisi sebenarnya sudah lama ada. Namun menarik untuk disimak spanduk-spanduk besar yang dipajang di kantor-kantor ‘Aisyiah yang bertuliskan “Kami Malu Nonton Sinetron”.  Menarik juga untuk dicermati fatwa yang dikeluarkan oleh salah satu badan otonom NU yang menyebutkan haramnya nonton infotainment. ‘Aisyiah menilai sinetron tidak mendidik, mengajarkan intrik serta merangsang konsumerisme dan glamorisme. Nahdatul Ulama menilai acara-acara infotainment banyak membuka aib orang yang justru sangat dilarang dalam Islam.

Kita berharap apa yang dilakukan oleh ‘Aisyiah dan Nahdatul Ulama konsisten dilaksanakan minimal oleh umatnya. Mudah-mudahan tidak terjadi sebuah peristiwa  ironi yang terjadi tahun 2008 di jalan Bangka Jakarta, saat itu seregu polisi menangkap bandar besar narkoba di rumah yang justru di depannya terpasang sepanduk bertuliskan “Anda memasuki kawasan bebas narkotika”.

Tidak semua acara televisi dajjal
Ada benarnya kedua hal dari Aisyiah dan NU tersebut. Yaitu sinetron dan infotainment merupakan hal yang buruk. 

Tetapi, ada juga acara TV yang bagus. 
Tadi malam 10.07.2013 ada acara di TVRI yang isinya tentang perjuangan P Diponegoro dalam mengusir penjajah. Diingatkan juga bagaimana Sultan Agung dan Pangeran Mangkubumi, yang berani mengepung penjajah di Batavia. Apabila tidak dengan siaran televisi, mungkin kita sedikit lupa dan tidak ada yang mengingatkan.

Kemudian pada saat sahur, salah satu opini Quraish Shihab: Sabar adalah menahan hawa nafsu untuk berbuat yang lebih baik.

Apabila tidak ada televisi, maka bagaimana kita bisa memperoleh siraman rohani tersebut?

Tidak semua film itu buruk.....beberapa film justru memiliki makna yang besar, meskipun film barat sekalipun. Bagaiman film bravehearth dan Gladiator tentang cinta tanah air dan cinta keluarga. Rela berkorban demi cita- citanya. Untuk adegan kekerasan dsb, harap dibuang. Inilah fungsi sensor dan KPI.

Jadi, kiranya dajjal merupakan acara TV yang buruk, tidak mendidik dan menyia- nyiakan waktu. Tetapi, dapat kita ubah menjadi hal baik jika kita jeli memilih, hanya menonton tontonan yang bermanfaat.

Doa:
Semoga suatu saat nanti pemilik TV tidak hanya berorientasi terhadap masalah ekonomi semata.
Semoga pemirsa hanya mau memilih acara yang bermanfaat.
Semoga aparat sensor dan KPI tidak lagi tumpul.
Semoga yang tampil di TV dan kurang bermanfaat diberi rasa malu oleh Allah SWT.


Yang sedikit ini semoga ada manfaatnya.
Shadaqallahul'adzim
Wallahu a'lam bish-shawab
Wabillahi taufiq walhidayah wassalamuala mursalin walhamdulillahirabbil alamin

Wassalamu'alaikum Wr Wb




Comments