Singkirkanlah Prasangka itu....



Assalamu'alaikum Wr Wb
Alhamdulillahirobbil alamin.
Wassholatu Wassalamu 'ala ashrofil anbiya' i wal mursalin, sayyidina Muhammadin Wa'ala alihi Washohbihi ajma'in. Ama ba'du.
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena limpahan karunianya.
Shalawat serta salam kepada Rasulullah Muhammmad SAW, keluarga, sahabat dan seluruh
pengikutnya.

Salam sejahtera bagi kita semua.
Mohon maaf sebelumnya kepada para alim ulama semua.
Tulisan ini terutama untuk diri saya pribadi. Sekiranya ada yang berkenan, penulis berterima kasih sekali. Jika ada perbedaan pendapat, mohon maaf sebelumnya.


Ketika kita memandang sesuatu persoalan, kita harusnya menanggalkan prasangka-prasangka. Karena, prasangka itu ibarat sepatu yang nyaman dipakai tapi tidak bisa digunakan untuk berjalan. Itu karena ia memberi jawaban justru sebelum kita mengetahui pertanyaannya. Dan seburuk-buruknya jawaban (prasangka) adalah bila kita tak paham akan masalahnya.

Kita harus menerima fakta-fakta yang ada di hadapan kita dengan apa adanya. Jangan izinkan prasangka menyeret kita ke ujung jalan yang lain. Mungkin saja kita merasa aman dengan prasangka kita itu, akan tetapi sebenarnya itu sangat berbahaya di kemudian hari. Sebab, hanya apabila kita mampu menepiskan prasangkalah maka kita akan bisa memperoleh pandangan yang jernih terhadap sesuatu persoalan, dan kemudian menemukan keberanian untuk mengatasi masalah tersebut, karena kita telah berada di suatu jalan yang lurus dan lebar sehingga kita merasa tenang dan leluasa untuk bergerak.

Faktanya, kalaupun kita mengenakan kacamata, toh yang melihat tetaplah mata kita – bukan kacamatanya. Karena keadaan yang sebenarnya terjadi, adalah apa yang berada di balik kacamata, bukan yang terpantul pada cermin kacamata kita. Begitu pula halnya dengan diri kita. Yang sesungguhnya melihat sebenarnya adalah hati kita, melalui mata kita. Nah, prasangka itu adalah debu-debu pikiran yang mengaburkan pandangan hati, sehingga kita tak mampu melihat dengan baik.

Hapuslah prasangka-prasangka itu seperti kita membersihkan debu dari kacamata kita, agar kita bisa melihat dengan lebih jelas atas setiap persoalan.


Ulasan:
Banyak dari manusia kecewa pada seseorang atau sekelompok orang. Entah karena janji yang tidak mereka tepati, atau kebiasaan yang seharusnya di lakukan namun terlewatkan , mereka memberikan perlakuan yang tidak disukai, atau hal lain yang selalu kedengaran tidak baik. Seakan semua orang itu salah, dan dialah yang paling benar. Adalah sebuah kewajaran jika kita kecewa pada seseorang atau sekelompok orang. Hampir setiap saat kita berinteraksi dengan orang lain yang tentu saja memiliki sifat yang kadang jauh berbeda dengan kita. setiap manusia adalah ujian bagi manusia lainnya. Kita manusia diuji agar pandai-pandai berinteraksi dengan manusia lain. Bagaimana kita bersabar menghadapi seseorang. Bagaimana kita menjaga emosi terhadap orang yang memancing emosi.

Kita jangan terus menyalahkan orang lain. Kecewa itu wajar. Ini ada hubungannya dengan prasangka kita terhadap orang lain. Tapi  itu hanya  prasangka  bukan? Kecewa pada ketidaksesuaian prasangka , bukan berarti kesalahan orang lain. Jangan menganggap kenyataan yang tidak sesuai dengan prasangka, namun prasangka yang tidak sesuai dengan kenyataan. Sebaiknya, kembalikan semua kesalahan pada diri sendiri, merenunglah.

Mereka bertindak sesuai dengan apa yang kita lakukan. Kita bersikap buruk, mereka juga akan bersikap buruk pada kita. Jika mereka tetap baik. Bersikaplah yang baik-baik, maka orang lain akan memperlakukan Anda dengan baik pula. Jika mereka tetap memperlakukan Anda dengan buruk, jangan langsung menyalahkan mereka. Bisa jadi Anda masih kurang baik. Bersabarlah. Jika memang Anda telah berusaha sekuat tenaga namun mereka tetap berperilaku buruk. Bersyukurlah, Anda lebih pandai dalam bertindak.

Setiap manusia adalah ujian bagi manusia lain. Karena itu, bersabar dan berbuat baiklah, maka mereka akan melakukan hal yang sama terhadapmu. 


Yang sedikit ini semoga ada manfaatnya.
Shadaqallahul'adzim
Wallahu a'lam bish-shawab
Wabillahi taufiq walhidayah wassalamuala mursalin walhamdulillahirabbil alamin

Wassalamu'alaikum Wr Wb



Comments