Maaf

Maaf

Tuan, sebaris saja kuhaturkan
Maaf darinya kulantunkan
Dia anak adam; coba cari paham
Saat panutan: ustadz telah tinggalkan; lebih suka iklan; tak ada yang beri coretan

Aku pernah tahu itu; saat tak sampai ilmuku
Saat belum cukup laku; saat belum cukup waktu

Tuan, di relung hati insan, ada kotoran
Hitam; kelam
Itulah sejatinya umat
Kadang beda dengan; kebiasan adat

Mohon maafkan; pun dinding hatinya tlah tergetarkan
Sadar ‘kan kesalahan
Itu bukan untukmu Saudaraku; hanya terpelintir kata; dia juga saudara kita
Semoga samudra maafmu masih terbuka

Minimal, jangan kotori juga; hati kita
Dengan dendam; yang tertanam
Bersihkanlah dia
Dengan maaf; atas khilaf

14 Juli 2014
Sebuah Permohonan atas Kekhilafan

Comments