Solo, NU Online
Nabi Muhammad SAW diutus oleh Allah swt. untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam (rahmatan lil alamin). Itu berarti, kedatangan nabi menajdi rahmat bagi manusia, jin, malaikat, hewan, tumbuhan, dan seluruh makhluk Allah lainnya.
“Apa yang kita lakukan hendaknya jangan keluar dari rahmatan lil alamin ini,” terang pengasuh Pesantren Ta’mirul Islam Surakarta, KH Muhammad Halim, dalam ceramahnya di Kompleks Masjid Tegalsari Solo, Ahad (17/11) pagi.
Menurutnya, ketika manusia memiliki sifat rahmatan lil alamin, maka dalam bertindak ataupun mengambil keputusan, di dalamnya tidak terdapat unsur keburukan, kebencian, sombong, dendam, pilih kasih dan sebagainya.
“Sebab rahmat itu iradatul khair (menghendaki kebaikan) dan memberikan kebaikan tanpa kepentingan. Jadi orang yang bertindak penuh dengan kepentingan sendiri bahkan menindas orang lain, ini bukan kasih sayang (rahmatan lil alamin),” tuturnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, orang yang menjadi rahmat bagi orang lain, akan mendapat rahmat paling banyak dari Allah SWT. “Meskipun dilihat dari sisi dlahir (luar), dia mendapat banyak ujian. Nabi juga banyak mendapat ujian, bahkan dituduh sebagai tukang sihir dan dukun, tapi Nabi tidak marah. Zaman sekarang ada orang dituduh jadi dukun, marah,” jelasnya.
Di akhir ceramahnya, putra sulung KH Naharussurur tersebut memaparkan beberapa ciri orang yang memiliki sifat rahmatan lil alamin. “Cirinya orang tersebut selalu ingin memberi, bukan untuk mendapat,” ungkapnya.
Selain itu, ciri dari orang yang bersifat rahmatan lil alamin, yakni sesuai dengan hadist Nabi, belum dikatakan beriman, ketika belum mencintai orang lain seperti mencintai dirinya. (Ajie Najmuddin/Mahbib)
http://www.nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,44-id,48261-lang,id-c,nasional-t,Jangan+Keluar+dari+Islam+%E2%80%9CRahmatan+lil+Alamin%E2%80%9D-.phpx
Hanya copas
http://pokokilmu.blogspot.com/
Nabi Muhammad SAW diutus oleh Allah swt. untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam (rahmatan lil alamin). Itu berarti, kedatangan nabi menajdi rahmat bagi manusia, jin, malaikat, hewan, tumbuhan, dan seluruh makhluk Allah lainnya.
“Apa yang kita lakukan hendaknya jangan keluar dari rahmatan lil alamin ini,” terang pengasuh Pesantren Ta’mirul Islam Surakarta, KH Muhammad Halim, dalam ceramahnya di Kompleks Masjid Tegalsari Solo, Ahad (17/11) pagi.
Menurutnya, ketika manusia memiliki sifat rahmatan lil alamin, maka dalam bertindak ataupun mengambil keputusan, di dalamnya tidak terdapat unsur keburukan, kebencian, sombong, dendam, pilih kasih dan sebagainya.
“Sebab rahmat itu iradatul khair (menghendaki kebaikan) dan memberikan kebaikan tanpa kepentingan. Jadi orang yang bertindak penuh dengan kepentingan sendiri bahkan menindas orang lain, ini bukan kasih sayang (rahmatan lil alamin),” tuturnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, orang yang menjadi rahmat bagi orang lain, akan mendapat rahmat paling banyak dari Allah SWT. “Meskipun dilihat dari sisi dlahir (luar), dia mendapat banyak ujian. Nabi juga banyak mendapat ujian, bahkan dituduh sebagai tukang sihir dan dukun, tapi Nabi tidak marah. Zaman sekarang ada orang dituduh jadi dukun, marah,” jelasnya.
Di akhir ceramahnya, putra sulung KH Naharussurur tersebut memaparkan beberapa ciri orang yang memiliki sifat rahmatan lil alamin. “Cirinya orang tersebut selalu ingin memberi, bukan untuk mendapat,” ungkapnya.
Selain itu, ciri dari orang yang bersifat rahmatan lil alamin, yakni sesuai dengan hadist Nabi, belum dikatakan beriman, ketika belum mencintai orang lain seperti mencintai dirinya. (Ajie Najmuddin/Mahbib)
http://www.nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,44-id,48261-lang,id-c,nasional-t,Jangan+Keluar+dari+Islam+%E2%80%9CRahmatan+lil+Alamin%E2%80%9D-.phpx
Hanya copas
http://pokokilmu.blogspot.com/
Comments