Para panutan yang terbaik telah menghadap yang Kuasa
Para Rasul, Nabi, Wali dan alim ulama
Lalu, kemana kini harus dicari tokoh panutan
Tokoh yang sudah besar biasanya mabuk kekuasaan
Lupa dengan orang kecil, padahal mereka juga berasal dari sana
Mereka lupa, kenikmatan itu bisa hilang sedetik saja
Ketenaran itu akan menenggelamkan mereka
Harta itu akan mengubur mereka
Tapi, kalau kalian bertanya adakah manusia mulia?
Kujawab: ribuan jumlahnya
Tapi, kalau kalian bertanya dimana tinggalnya?
Kujawab: Dekat, tapi kalian tidak menyadarinya
Tapi, kalau kalian bertanya kenapa kami tidak menyadarinya?
Kujawab: kalian terbutakan harta, takhta dan wanita
Kebesaran nama mereka yang menjadi tolak ukur kalian
jumlah pengikutnya yang menjadi acuan kalian
Padahal, itu semu adanya
Padahal, itu hanya fatamorgana
Tokoh panutan itu, adalah yang ikhlas jiwanya
Yang tinggi imannya
Yang banyak pahalanya
Itu adalah mbah mete yang ikhlas menerima keadaan
Itu adalah mbah mete yang tetap berbagi meski dalam kesusahan
Itu adalah orang tua kalian
Yang senang melihat keberhasilan kalian
Tanpa mengharapkan imbalan apa- apa
Hanya mengharapkan doa anaknya
Apakah harus kuceritakan lagi, bahwa Rasulullah besar karena keikhlasannya?
Apakah harus kuceritakan lagi cerita nabi lainnya?
Marilah tetap peduli
Marilah tetap berbagi
Jangan meremehkan orang lain
Jangan menghina orang lain
Ternyata, mereka adalah manusia mulia di sisi tuhanNya
Yang diukur dari keikhlasannya
Para Rasul, Nabi, Wali dan alim ulama
Lalu, kemana kini harus dicari tokoh panutan
Tokoh yang sudah besar biasanya mabuk kekuasaan
Lupa dengan orang kecil, padahal mereka juga berasal dari sana
Mereka lupa, kenikmatan itu bisa hilang sedetik saja
Ketenaran itu akan menenggelamkan mereka
Harta itu akan mengubur mereka
Tapi, kalau kalian bertanya adakah manusia mulia?
Kujawab: ribuan jumlahnya
Tapi, kalau kalian bertanya dimana tinggalnya?
Kujawab: Dekat, tapi kalian tidak menyadarinya
Tapi, kalau kalian bertanya kenapa kami tidak menyadarinya?
Kujawab: kalian terbutakan harta, takhta dan wanita
Kebesaran nama mereka yang menjadi tolak ukur kalian
jumlah pengikutnya yang menjadi acuan kalian
Padahal, itu semu adanya
Padahal, itu hanya fatamorgana
Tokoh panutan itu, adalah yang ikhlas jiwanya
Yang tinggi imannya
Yang banyak pahalanya
Itu adalah mbah mete yang ikhlas menerima keadaan
Itu adalah mbah mete yang tetap berbagi meski dalam kesusahan
Itu adalah orang tua kalian
Yang senang melihat keberhasilan kalian
Tanpa mengharapkan imbalan apa- apa
Hanya mengharapkan doa anaknya
Apakah harus kuceritakan lagi, bahwa Rasulullah besar karena keikhlasannya?
Apakah harus kuceritakan lagi cerita nabi lainnya?
Marilah tetap peduli
Marilah tetap berbagi
Jangan meremehkan orang lain
Jangan menghina orang lain
Ternyata, mereka adalah manusia mulia di sisi tuhanNya
Yang diukur dari keikhlasannya
Comments